Renungan ke 78 Tahun Merdeka Indonesiaku

Renungan ke 78 Tahun Merdeka Indonesiaku

Seorang supir angkot sedang menikmati secangkir kopinya di pangkalan.

Seorang tukang becak sedang menikmati teh tubruknya di sudut masuk jalan perumahan desa.

Read More

Seorang tukang sego (nasi) pecel lagi menyirih sambil komat kamit mengunyah sirihnya.

Seorang tukang las sedang beristirahat makan siang dengan nasi bungkusnya.

Seorang petani beristirahat di gubug di tengah hamparan pematang sawah.

Mereka semua kalau ditanya, tentang arti merdeka pastilah akan menjawab secara sederhana dengan realitas kehidupan yang sedang dialaminya saat ini.

Merdeka buat mereka manakala bekerja dan berjualan dengan situasi aman dan tenteram tidak merasa was-was karena mendapatkan tempat berjualan secara layak.

Merdeka buat mereka (pedagang) manakala harga bahan untuk berjualannya dalam kondisi terjangkau dan tidak berharap barang-barang yang dibeli untuk dijual kembali tersebut tidak terus naik meroket dari waktu ke waktu.

Merdeka buat mereka manakala hasil jaualannya dapat laku dibeli dengan harapan mendapatkan untung untuk membiayai anak-anaknya sekolah, membayar kontrakan tempat tinggalnya dan membeli beras dengan lauk ikan asinnya.

Merdeka buat mereka manakala harga bensin untuk menarik angkotnya tidak selalu naik secara berkala.

Merdeka buat mereka manakala harga panen padinya dalam kondisi “wajar”.dan harga tidak terombang-ambing dipermainkan oleh para tengkulak, saudagar sawah serta makelar import beras.

Terus berjuang..saudaraku…

Renungan 78 tahun merdeka, sudahkah mereka merdeka dari himpitan ekonomi dan sudahkah mereka menikmati hasil dari pembangunan dan hasil dari pertumbuhan ekonomi yang digadang-gadang sedang mengalami pertumbuhan?

Para pendiri bangsa ini dan pahlawan berjuang rela memberikan semua harta dan raga hingga jiwanya untuk Indonesia merdeka dan berdaulat.

Menentukan nasibnya sendiri tanpa harus bergantung kepada bangsa atau negara lain. Tentunya mereka berharap manakala kemerdekaan yang diidam-idamkan para pendiri dan pejuang kemerdekaan yang diberikan kepada bangsa ini, selanjutnya diisi dengan pembangunan untuk mewujudkan kesejahteraan secara adil dan merata bagi semua golongan tanpa terkecuali.

Dibutuhkan kembali jiwa kepahlawanan berkobar kembali bagi seluruh anak bangsa terlebih para pemimpin bangsa untuk memperjuangkan cita-cita bangsa ini dapat terwujud.

Menyongsong Indonesia yang lebih baik lagi dan lebih baik lagi di masa datang.

Oleh : Deny Nuryadin (Pa’De Noer)

Wakil Ketua III BAZNAS Tangsel

Baca berita dan informasi menarik lainnya dari teropongpost.id di Google News.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.