Penulis: Deni Nuryadin
(Komisioner BAZNAS Kota Tangerang Selatan)
Sebagian masyarakat merasa ekonomi saat ini amat berat untuk dijalankan secara normal.
Ketidaknormalan ini disebakan oleh berbagai faktor, diantara beberapa faktor itu salah satu penyebabnya adalah berasal dari semakin pupusnya penerapan ekonomi berkeadilan dan keberpihakan bagi seluruh masyarakat dunia, tidak terkecuali di Indonesia.
Di Satu sisi ekonomi Islam saat ini sedang berusaha mengimbangi lajunya perhelatan ekonomi konvensional yang berasal dari kanal-kanal isme, seperti kapitalisme, liberalisme dan komunisme.
Harapan akan keberadaan ekonomi Islam semestinya tidak terbatas pada bidang keuangan Islam saja. Banyak sektor lain di bidang ekonomi Islam yang belum tersentuh secara serius untuk dikembangkan.
Kita semua wajib melakukan akselerasi keseimbangan antara dunia ilmu pengetahuan dengan dunia industri serta bisnis untuk berkembang tumbuh berjalan secara beriringan
Dunia ilmu pengetahuan secara ilmiah menantikan para peneliti di bidang ekonomi Islam, selanjutnya dunia industri berharap akan mendapatkan manfaat dari hasil penelitian yang bersifat ilmiah tersebut. Hasil penelitian nantinya akan menjadi rujukan bagi perkembangan dunia industri dan bisnis di masa datang.
Dibutuhkan banyak penelitian yang dapat mengupas dan mengiris-mengiris menjadi partikel-partikel dalam kajian bermanfaat pada perkembangan ekonomi Islam dimasa kini dan dimasa akan datang.
Hal ini dalam rangka terus menambah literatur-literatur baru bagi kebutuhan perkembangan ilmu khususnya di bidang ekonomi Islam.
Harapan perkembangan ekonomi Islam tidak semata-mata didorong oleh semangat keagamaan semata walaupun “intellectual and spiritual engagement” sangat dibutuhkan di dalam terus mengobarkan semangat.
Sumber pengetahuan dan sumber keilmuan harus terus berjalan guna dapat menghasilkan temuan atau hal-hal baru (novelty) bagi perkembangan ekonomi Islam.
Disisi lain, dunia industri dan bisnis terus berjalan seiring zaman, ditengah-tengah kompetisi yang sedang berlangsung, sebagai contoh dalam hal penggunaan teknologi, kini cara-cara lama sudah banyak ditinggalkan dan beralih menggunakan cara-cara baru yang lebih efektif dan efisien di semua sektor kegiatan ekonomi.
Namun demikian cara-cara baru tersebut haruslah tetap berpijak pada apa yang dinamakan aman syar’i.
Semoga dengan cukilan tulisan ini akan menjadi pemantik bagi praktisi di dunia pendidikan dan penelitian dalam meningkatkan sumbangsih ilmu pengetahuan pada ruang lingkup disiplin ilmiah (scientific discipline) guna meningkatkan perkembangan ekonomi Islam kedepannya, aamiin ya rabbal alamin.