Teropongpost, Nunukan – PT Pertamina EP (PEP) Tarakan Field menggelar pelatihan Pengolahan Rumput Laut dan Kewirausahaan bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lapas Kelas IIB Nunukan.
Kegiatan ini berlangsung selama dua hari di aula Lapas pada akhir bulan lalu sebagai bagian berkelanjutan dari Program Kerja Sama (PKS) antara Pertamina EP Tarakan Field dan Lapas Kelas IIB Nunukan, yang bertujuan meningkatkan kapasitas dan kemandirian ekonomi peserta.
Pelatihan program antara Pertamina EP dan lapas kelas IIB, dihadiri Kepala Seksi Pembinaan dan Pendidikan serta Kegiatan Kerja Lapas Nunukan, Eko Novyanto, dan Camat Nunukan Selatan, Ramsidah, yang memberikan apresiasi atas kolaborasi ini. Sebanyak 20 peserta mengikuti materi kewirausahaan sekaligus praktik pengolahan rumput laut menjadi produk dodol dan amplang.
Nunukan, yang berada di ujung utara Kalimantan Utara, termasuk wilayah 3T (Terdepan, Terpencil, dan Tertinggal) dengan pelabuhan strategis yang terhubung ke Tawau, Malaysia.
Head of Comrel & CID Zona 10 PEP, Dharma Saputra, menjelaskan, program CSR ini mendukung pengembangan kapasitas SDM dan UMKM melalui pelatihan berbasis kewirausahaan dan lingkungan.
“Kami berharap pelatihan ini dapat meningkatkan kemampuan peserta dalam mengolah produk turunan rumput laut dan meningkatkan nilai jualnya,” ujar Dharma.
Eko Novyanto menambahkan, pelatihan ini juga mempersiapkan WBP sebelum kembali ke masyarakat. “Setelah mengikuti pelatihan, peserta diharapkan dapat memproduksi amplang dan dodol rumput laut yang nantinya dipasarkan melalui Galeri Wisata SAE Lanuka, fasilitas asimilasi dan edukasi milik Lapas Nunukan,” kata Eko.
Sementara itu, Manager Communication Relations & CID PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI), Dony Indrawan, menekankan bahwa program CSR ini sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya Tujuan 8 terkait pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi.
Menurut Dony, kegiatan ini tidak hanya meningkatkan pendapatan dan produktivitas masyarakat, tetapi juga memperkuat kelembagaan lokal.
Dony menambahkan, keberhasilan program CSR dapat lebih berdampak jika direplikasi di kelompok masyarakat atau wilayah lain di sekitar operasi hulu migas perusahaan. “Masyarakat yang berdaya dan mandiri, serta lingkungan yang lestari, akan mendukung keberlanjutan operasi dan produksi migas perusahaan. Ini merupakan mutual benefits bagi perusahaan dan masyarakat,” jelasnya, kepada awak media, Senin (13/10/2025).
PEP Tarakan Field, bagian dari Zona 10 Subholding Upstream Regional 3 Kalimantan, menjalankan operasi migas yang selamat, efisien, andal, patuh, dan ramah lingkungan di Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, dan Kalimantan Selatan. Kegiatan ini dilakukan sesuai prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) untuk mendukung keberlanjutan produksi migas nasional dan mewujudkan program #EnergiKalimantanUntukIndonesia.