Meninggalnya Siswa SMP 19 Akibat Perundungan, Kepsek Harus Di Copot

Meninggalnya Siswa SMP 19 Akibat Perundungan, Kepsek Harus Di Copot
Teropongpost, Tangerang Selatan,- Kabar duka  menyelimuti keluarga, seorang siswa kelas 7 SMPN 19 Tangerang Selatan berinisial MH (13), yang meninggal dunia pada Minggu (16/11/2025) sekitar pukul 07.00 WIB di ruang ICU RS Fatmawati, Jakarta Selatan di duga kuat akibat Perundungan di lingkungan sekolah.

Pihak sekolah dalam pengawasannya kepada siswa akibat perundungan,diduga lalai dan harus bertanggung jawab dikarenakan kejadian cidera berat di bagian kepala dipukulkan menggunakan kursi besi sekolah oleh teman sekelasnya.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Tangsel harus bertindak tegas, ketika ada sekolah yang menjual seragam beberapa waktu yang lalu kepala sekolah di copot, sehingga dalam dugaan Perundungan di SMPN 19 Kota Tangerang Selatan Kepala Sekolah juga harus di copot dari jabatannya, karena kelalaian pengawasan pihak sekolah.

Read More

“Bahwa dalam sosialisasi kemendikdasmen tentang perundungan sudah menjadi perhatian, sehingga Kepala Dinas Pendidikan Kota Tangerang Selatan Harus mencopot jabatan Kepala Sekolah SMPN 19 Kota Tangsel, yang di duga kuat mengalami kelalaian dalam pengawasan siswa di lingkungan sekolah.” tegas Sekjen DPP Garda Tipikor Deri Hartono.

Mewujudkan sekolah yang aman dan nyaman dimulai dari upaya bersama untuk mencegah perundungan. Perundungan bukan sekadar kenakalan biasa, perundungan adalah tindakan yang mengganggu, menyakiti, atau menekan seseorang secara berulang, baik secara fisik maupun secara psikis. Dampaknya bisa mengikis rasa percaya diri murid, menghambat proses belajar mereka, bahkan merusak hubungan antar sesama di sekolah.

Di sinilah peran guru Bimbingan dan Konseling (BK) menjadi sangat penting. Guru BK bukan hanya hadir ketika masalah sudah terjadi, tetapi juga menjadi pihak yang bisa mencegahnya. Melalui pendekatan yang hangat, pendampingan yang konsisten, serta strategi yang tepat, guru BK dapat membantu menciptakan lingkungan belajar yang lebih aman dan nyaman bagi murid.

Dengan “7 Jurus BK Hebat”, sosialisasi Kemendikdasmen di account instragramnya, guru BK dapat membangun budaya sekolah yang saling menghargai, menguatkan, dan meminimalisir perundungan, sehingga setiap murid dapat merasa aman menjadi dirinya sendiri dan tumbuh dengan penuh percaya diri.

Mengapa Perundungan harus dicegah?. Perundungan adalah tindakan mengganggu, mengusik atau menyakiti orang lain secara berulang kali, baik dalam bentuk fisik maupun psikis, peran guru BK yang nota bene kepala Sekolah meruapakan atasannya langsung, bukan hanya menangi setelah terjadi, tapi mencegah sejak awal.

Jurus 1 Kenali Potensi

Guru BK, guru Wali dan Kepala Sekolah, aktif mengenali minat, bakat, latar belakang emosional siswa. Dengan mengenali, murid merasa dipahami bukan hanya sebagai “Pelaku” atau “korban”. Ketika murid tahu kelebihan dirinya, maka dapat mengurangi risiko perundungan, baik sebagai pelaku maupun korban.

Jurus 2 Kelola Emosi

Murid belajar mengenali dan mengatur emosinya ; marah, kecewa, sedih. Guru BK bersama guru mapel, wali kelas guru wali dan kepala sekolah mengajak latihan SEL (Sosial Emotinal Learning) sehingga murid punya ruang untuk berbicara dan merasa aman. Bila emosi dikelola baik, lebih sedikit konflik interpersonal, risiko perundungan menurun.

Jurus 3 Tumbukan Resiliensi

Anak hebat bukan yang tak pernah gagal tapi yang bisa bangkit. Guru BK dan Guru wali mendampingi siswa menghadapi tantangan, termasuk pengalaman perundungan dengan pola pikir “belajar” bukan “hukuman”. Dengan resiliensi yang kuat, murid koraban perundungan punya kepercayaan diri untuk melapor. Pelaku pun lebih bisa dikembangkan ke arah positif.

Jurus 4 Jaga Konsistensi

Penerapan kebiasaan positif di sekolah ; toleransi, empati, kejujuran, dan menghargai. Guru BK, Guru Wali dan Kepala sekolah, mendorong kebiasaan ini lewat program harian atau mingguan, misal “minggu empati”, “sesi berbagi”.  Jika Konsistensi menciptakan kultur sekolah yang jelas maka perundungan menjadi tidak “normal”

Jurus 5 Jalin Koneksi

Koneksi hangat antara guru BK dengan murid menumbuhkan pesan bahwa “kamu bisa bicara”. Hubungan empati membuat murid merasa didengar bukan dihakimi. Komunikasi terbuka membuat murid merasa aman untuk melapor bila ada perundungan dan pelaku punya ruang untuk diperbaiki.

Jurus 6 Bangun Kolaborasi

Perundungan bukan hanya masalah murid secara individu, tatapi butuh kolaborasi sekolah, orang tua dan komunitas. Guru BK dan Kepala Sekolah memfasilitasi kolaborasi bersama guru kelas dan guru mapel. Kolaborasi memperkuat sistem pecegahan dengan pengawasan silang, program bersama, budaya sekolah ramah.

Jurus 7 Menata Situasi

Sebelum murid bisa belajar dengan baik, mereka harus merasa aman dan diterima. Guru BK bersama Kepala Sekolah  dan Pemangku kepentingan lainnya turut memastikan lingkungan sekolah bebas perundungan fisik maupun psikis. Lingkungan yang menggembirakan dan inklusif membuat murid lebih bahagia, sehingga lebih sedikit perilaku agresif atau tersisih.

 

 

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.