Teropongpost, Tangsel, -Beberapa Guru Penggerak kota Tangsel yang berasal dari berbagai angkatan telah mengadakan acara Sarasehan Guru Penggerak dengan tema “Peran Guru Penggerak dalam Transformasi Pendidikan di Kota Tangsel”.
Acara Sarasehan Guru Penggerak tersebut diadakan Rabu, (11/9) di Blandongan Puspemkot Tangsel. Dalam acara tersebut, Kadis Disdikbud Tangsel, Deden Deni, hadir bersama Wakil Wali Kota Tangsel, Pilar Saga Ichsan.
Dalam sarasehan ini, Wakil Wali Kota Pilar Saga Ichsan menekankan pentingnya peran Guru Penggerak untuk mewujudkan koordinasi antar kegiatan di sekolah.
“Guru Penggerak dipercaya tidak hanya berperan di bidang akademik namun juga sebagai motor penggerak yang memotivasi guru-guru lain dan staf dalam mencapai target pendidikan. Mereka juga berperan sebagai penghubung utama dalam memastikan program pendidikan berjalan sesuai rencana dan tujuan,” terangnya.
Selain menjadi persyaratan untuk menjadi kepala sekolah, Guru Penggerak juga bertanggung jawab dalam memimpin berbagai kegiatan sekolah dan memastikan semua aspek, termasuk yang bersifat non-akademik, berjalan dengan baik.
“Keberadaan Guru Penggerak dianggap sangat penting dalam mendorong transformasi pendidikan yang lebih inklusif dan merata di Kota Tangsel,” jelasnya.
Pada kesempatan ini, Deden Deni menegaskan bahwa proses seleksi untuk menjadi Guru Penggerak tidaklah mudah.
Ada serangkaian tes yang harus dilalui seperti tes tertulis, tes wawancara, serta penilaian kompetensi lainnya yang bertujuan untuk memastikan bahwa para kandidat memiliki kemampuan yang mumpuni dalam memimpin perubahan di lingkungan sekolah,” tuturnya.
Program pelatihan Guru Penggerak berlangsung selama sembilan bulan yang mencakup pembelajaran daring (online) dan tatap muka langsung. Selama masa pelatihan, para calon Guru Penggerak mendapatkan berbagai pengetahuan dan keterampilan yang memperkuat kompetensi mereka.
Deden juga mengungkapkan bahwa telah terjadi dua kali pelantikan kepala sekolah yang merupakan lulusan dari program Guru Penggerak. Meskipun gaji yang diterima Guru Penggerak tidak berbeda dengan guru lainnya, perbedaan mencolok terletak pada kompetensi yang mereka miliki.
“Guru Penggerak memiliki kemampuan lebih dalam hal kepemimpinan, pembelajaran yang inovatif, serta tanggung jawab besar dalam membimbing dan menginspirasi guru-guru lain di sekolah mereka,” ucapnya.
Program Guru Penggerak diharapkan dapat mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi dunia pendidikan saat ini, termasuk masalah perundungan (bullying) di sekolah. Dengan kompetensi yang lebih, Guru Penggerak diharapkan mampu menjadi contoh teladan dan menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan positif bagi siswa.
Melalui kegiatan Sarasehan ini, para Guru Penggerak diharapkan semakin memperkuat komitmen mereka dalam meningkatkan mutu pendidikan di Kota Tangsel serta mempersiapkan generasi penerus yang siap menghadapi tantangan masa depan.
Baca berita dan informasi menarik lainnya dari teropongpost.id di Google News.