Diduga Akibat Pembangunan Irigasi Primer atau Sekunder, Petani di Desa Jambu Karya Tak Bisa Mengairi Sawahnya

Diduga Akibat Pembangunan Irigasi Primer atau Sekunder, Petani di Desa Jambu Karya Tak Bisa Mengairi Sawahnya
Teropongpost, Kab. Tangerang, –Salah satu warga yang berinisal (M) berada di Kampung Jambu, Desa Jambu Karya, Kecamatan Rajeg, Kabupaten Tangerang tidak bisa mengairi sawahnya selama berbulan-bulan, diduga akibat proyek pembangunan irigasi primer atau sekunder yang ada di wilayah Desa Daon. Jum’at, (27-1-2023).

Hal tersebut dikatakan oleh (M) salah satu warga, bahwa dirinya selama ini tidak bisa mengairi sawahnya, bahkan seluruh petani yang ada di Kampung Jambu juga terdampak proyek pembangunan irigasi primer atau sekunder tersebut.

“Saya perwakilan dari para petani yang ada di Desa Jambu Karya, Kecamatan Rajeg, sangat kecewa dengan sikap para pelaksana pembangunan irigasi primer atau sekunder tersebut atau Dinas PUPR, karena tidak sesuai dengan perjanjian kepada seluruh para petani terkait aliran air sungai tersebut,” kata (M) salah satu warga Desa Jambu Karya, kepada awak media.

Read More

Lanjut (M), menuturkan bahwa kepada pihak pemerintah baik tingkat Desa, Kecamatan, Kabupaten, Provinsi, harus turun ke lokasi untuk membantu para petani yang kekeringan akibat proyek pembangunan irigasi primer atau sekunder tersebut.

“Kami berharap kepada pemerintah harus sigap dalam menangani masalah kekeringan yang berbulan-bulan ini dan kepada pihak PT Tirta Restu Ayunda harus bertanggung jawab atas apa yang dilakukan saat ini,” tuturnya.

(M) menambahkan, apabila terus seperti ini para petani akan mengalami puso dan terlihat saat ini dua Kecamatan yang ada mengalami kekeringan dan gagal panen akibat ada proyek tersebut.

“Rekan media disini bisa melihat sawah-sawah yang ada dua kecamatan rajek dan kemiri kena dampak proyek turap sekunder untuk aliran airnya tertutup, sehingga sawah-sawah yang ada disini mengalami puso, rusak dan sudah jelas akan berimbas kepada perekonomian kita sulit semuanya,” pungkasnya.

Sementara itu, (Y) Ketua Kelompok Tani (Poktan) Desa Ranca labuh dua, Kecamatan Kemiri, Kabupaten Tangerang, mengungkapkan bahwa dirinya sangat kecewa dengan sebuah perjanjian dari pihak PT Tirta Restu Ayunda.

“Saya kecewa dengan PT Tirta Restu Ayunda, karena telah ingkar janji dengan para petani disini, dimana kesepakatan yang tadinya air itu akan dialirkan tetapi sudah beberapa bulan ini tidak dialirkan,” ungkap (Y) Ketua Poktan Desa Ranca Labuh dua, kepada awak media.

“Semoga pihak pemerintah dan Dinas terkait, serta PT Tirta Restu Ayunda segera datang ke lokasi untuk melakukan tindakan terkait kekeringan tersebut,” imbuhnya.

Baca berita dan informasi menarik lainnya dari teropongpost.id di Google News.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.