Teropngpost Lebak ,- Petani Kabupaten Lebak, Dalaam rangka mendukung astacita swasembada pangan demi terwujudnya ketahanan pangan nasional menuju Indonesia emas 2045
kelompok tani Desa Bulakan, Kecamatan Gunungkencana, Kabupaten Lebak sudah mulai panen Jagung. Dari 10 hektare yang ditanami jagung, dan kini sudah panen.Selasa (20/5/2025)
Produksi jagung tahun 2024 di Kabupaten Lebak mencapai 17.942 ton. Produksi jagung ini meningkat tajam dibanding dengan tahun 2023 yang hanya 3.193 ton dengan luas panen mencapai 1.017 hektare.
Turut hadir dalam panen raya tersebut Muspika gunung kencana, Ketua kelompok tani Girimukti, Dinas Pertanian, UPT Kesehatan,Koramil Asper Malingping dan sejumlah anak smk serta ratusan masyarakat.
Menurut Ketua Kelompoktani Girimukti ,H.Wawan, “Kami berharap petani dapat meningkatkan produksi jagung sehingga dapat mewujudkan program swasembada pangan. Tentunya, dengan produksi yang meningkat dan harga di pasaran relatif baik, maka akan ada peningkatan ekonomi bagi petani jagung,” tuturnya.
Selama ini, petani jagung di daerah ini menyambut positif kebijakan pemerintah guna meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat.
Potensi pertanian jagung di Kabupaten Lebak bisa menjadi daerah swasembada pangan khususnya jagung, karena didukung lahan yang begitu luas.
Sementara itu, menurut Kapolsek Gunungkencana ,Kompol Edi Sucipto , dalam sambutannya, “panen raya ini adalah hasil kerja keras para kelompok tani sehingga menghasilkan jagung yang bagus,sehingga petani untung,”tuturnya
Saat ini, petani diberbagai daerah di Kabupaten Lebak tumbuh dan berkembang untuk memenuhi permintaan pasar.
Produktivitas jagung hibrida rata-rata 7 ton/hektare dengan harga kondisi kering Rp5.000/kilogram, sehingga jika diakumulasikan bisa menghasilkan Rp35 juta.
Dari pendapatan sebesar itu dipotong biaya upah kerja, pupuk dan benih Rp15 juta, sehingga mereka petani bisa meraup keuntungan Rp20 juta/panen