Teropongpost, Halmahera Selatan,— Aktivitas penyalahgunaan bahan bakar minyak – BBM bersubsidi jenis minyak tanah kembali mencuat di Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel). Dugaan kuat mengarah pada keterlibatan perusahaan pemasok bahan bakar, PT. Babang Raya, yang didapati melakukan pengisian minyak tanah bersubsidi melalui KM. Cinta Harapan sebanyak 5 ton di area Pelabuhan Kupal, Kecamatan Bacan Selatan, pada Sabtu (25/10/2025).
Informasi yang diperoleh dari berbagai sumber menyebutkan, kegiatan pengisian BBM Bersubsidi tersebut dilakukan tanpa persetujuan resmi dari pihak berwenang sebagaimana diatur dalam dokumen Berita Acara Penyerahan BBM. Bahkan, kapal pengangkut KM. Cinta Harapan tercatat menggunakan dokumen bernomor 016/BR/LBH/X-2025, yang diduga dijadikan kedok untuk menutupi praktik distribusi ilegal minyak tanah bersubsidi ke wilayah lain.
Dugaan penyimpangan distribusi BBM Bersubsidi itu berlanjut hingga ke wilayah Kecamatan Obi, tepatnya di pangkalan P. BB Riski Pratama, Desa Jikotamo. Pangkalan tersebut diketahui dimiliki oleh Samsudin Hi. Lahari, yang disebut-sebut sebagai penerima minyak tanah bersubsidi hasil suplai ilegal dari KM. Cinta Harapan.
Sumber di lapangan menyebut, minyak tanah bersubsidi yang seharusnya diperuntukkan bagi masyarakat kurang mampu di wilayah Bacan dan sekitarnya justru diduga dijual kembali dengan harga lebih tinggi di luar wilayah distribusi resmi.
Praktik ini diduga telah merugikan masyarakat kecil dan mencederai sistem distribusi subsidi pemerintah, sekaligus menimbulkan pertanyaan besar mengenai pengawasan dan tanggung jawab pihak terkait, termasuk dinas teknis yang membidangi distribusi BBM bersubsidi di Halsel.
