Penulis;
Deni Nuryadin
Muhammadiyah sebagai gerakan dakwah mengusung ajaran murni Islam berdasarkan Al Qur’an dan Hadist.
Muhammadiyah sebagai gerakan tajdid berupaya untuk menyesuaikan dengan keadaan zaman yang selalu berubah. Tajdid lebih banyak menitikberatkan pada pemikiran secara kontekstual, dalam segala aspek kehidupan.
Muhammadiyah tidak akan kekeringan wacana yang senantiasa hadir setiap waktu berubah.
Tidak terlepas pula pada kegiatan ekonomi, senantiasa berorientasi pada kemaslahatan umat.
Sebut saja ratusan perguruan tinggi Muhammadiyah, ratusan SMA, ratusan SMP, dan ratusan TK/ TPA serta puluhan Rumah Sakit tersebar di beberapa wilayah Indonesia.
Pelayanan bidang Pendidikan dan kesehatan baik secara langsung maupun tidak langsing beririsan pada bidang ekonomi dan keuangan sehingga menimbulkan multiplier effect ekonomi sangat dirasakan
Karena Muhammadiyah memang sejak dahulu punya semangat ekonomi kerakyatan yang tumbuh dan mengakar dari bawah, semangat gotong royong dan tolong menolong sudah menjadi budaya gerakan dalam berorganisasi.
Dengan orientasi seperti di atas maka sudah dipastikan bahwa membangun ekonomi anggotanya dengan cara membimbing masyarakat ke arah perbaikan dan mengembangkan ekonomi sesuai dengan ajaran Islam serta untuk meningkatkan kualitas pengelolaan amal usaha Muhammadiyah. Amal Usaha di bidang ini meliputi antara lain : BPR, BMT, Koperasi, Biro Perjalanan dll.
Melihat rekam jejak bpr/ bprs di bawah grup Muhammadiyah, maka apabila ingin lebih berkiprah dalam skala makro di bidang keuangan syariah, sudah sewajarnya Muhammadiyah menginisiasi memiliki Bank Umum Syariah.
Setelah sukses mengembangkan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) dibeberapa tempat dalam grup Muhammadiyah yang tersebar di beberapa daerah telah dirasakan manfaatnya baik secara langsung maupun tidak langsung bagi masyarakat.
Membangun ekonomi kerakyatan dengan berbasis pada kemampuan lokal ditunjang adanya bantuan technical assistant yang diberikan kepada pengusaha ultra mikro, mikro, kecil dan menengah sedikit banyaknya mendorong pergerakan sektor riil menggeliat sehingga memberikan kontribusi kenaikan pertumbuhan ekonomi nasional terlebih masyarakat yang beranggotakan Muhammadiyah tersebar di seluruh Indonesia.
Maka supply dan demand akan uang dalam memenuhi permodalan usaha sudah tidak menjadi isu hangat nasional.
Kelincahan kiprah Bank Muhammadiyah akan dapat lebih fleksibel dalam mengelola pendanaan masyarakat, hal ini diperlukan untuk mewujudkan tujuan dimana salah satunya adalah dalam rangka memelihara agar anggota Muhammadiyah maupun masyarakat luas pada umumnya mengalami perubahan dan perbaikan taraf hidup ekonominya sesuai ajaran Islam. Aamiin YRA.