Kurang Perhatian Pemerintah, Murid SMP 2 Cileles Belajar Beralaskan Tikar

Kurang Perhatian Pemerintah, Murid SMP 2 Cileles Belajar Beralaskan Tikar
Teropongpost – Lebak, Berdasarkan informasi dan hasil investigasi tim DPC Badak Banten, bahwa ada salah satu sekolah yang tidak memilik fasilitas layak untuk belajar, padahal sekolah tersebut sudah hampir 2 tahun didirikan. Sekolah tersebut adalah SMP Filial 2 Cileles yang beralamat di Kampung Pasirgalitik, RT. 004/RW. 001, Desa Gumuruh, Kecamatan Cileles, Kabupaten Lebak, Banten.

Berdasarkan hasil penelusuran Tim Ormas Badak Banten, benar adanya bahwa sekolah tersebut belum mempunyai fasilitas bangunan yang layak jika dibandingkan sekolah lainnya. Hal tersebut cukup memperihatinkan dan memerlukan bantuan ulur tangan baik dari kalangan masyarakat, swasta, maupun pemerintah.

SMP Filial 2 Cileles mempunyai anak didik dengan jumlah sekitar 69 siswa yang terdiri dari kelas VII (tujuh) 26 siswa dan kelas VIII (delapan) 46 siswa, jumlah tersebut menggambarkan bahwa minat masyarakat untuk memberikan pendidikan sangat luar biasa walaupun dari keluarga yang kurang mampu.

Read More

Banyak harapan kami untuk generasi emas di masa mendatang, agar tidak ada lagi warga yang tidak menyelesaikan pendidikan sebagaimana yang telah ditetapkan oleh Kemendikbud yaitu wajib menempuh pendidikan selama 12 tahun.

Masyarakat sangat antusias ingin putra dan putrinya bersekolah sampai tingkat tinggi. Namun, apa lah daya hal tersebut tidak terasa oleh kalangan masyarakat bawah yang rata-rata berpenghasilan rendah. Selain itu, jarak tempuh sekolah yang jauh bahkan sulit di jangkau juga menyulitkan.

Ketua PK-KNPI Cileles, Adih subakti, berusaha menyediakan sarana prasarana dan fasilitas pendidikan yang layak, meski sekarang tempat dan ruang seadanya jauh dari sempurna.

“Harapan kami bisa melahirkan anak-anak generasi emas di masa depan, hal ini bertujuan untuk menunjang kehidupan bangsa melalui generasi cemerlang dan pendidikan yang layak untuk anak desa,” harap Adih, Sabtu, (27/07/2024).

Lebih lanjut, Adih menerangkan, walaupun kegiatan belajar mengajar hanya seadanya, namun partisipasi siswa sangat antusias walaupun keadaan serba memperihatinkan karena belajar hanya beralaskan tikar.

Adih juga mengeluhkan, bahwa hambatan saat ini untuk memajukan pendidikan di pelosok desa adalah kurang responsifnya dinas pendidikan sehingga sulit untuk menjaga koordinasi.

“Kami terhambat oleh dinas pendidikan yang kurang merespon positif sehingga untuk menjaga koordinasi pun kami sangat kesulitan, apalagi untuk meminta kebutuhan formal siswa. Kami harap, dinas pendidikan segera menyediakan lahan dan tempat yang layak untuk kami belajar sehingga kami tidak lagi menumpang di gedung Sekolah Dasar Gumuruh 3 yang dapat menggangu kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah tersebut,” ujarnya.

Hal tersebut menuai perhatian dari Sekertaris Ormas Badak Banten yang ada di DPC Korwil Enam, Cikulur Cileles, Gunung Kencana dan Banjarsari. Dalam kesempatannya Mun Syam berharap, agar Dinas Pendidikan Kabupaten Lebak maupun Provinsi segera melihat realita yang terjadi.

“Saya berharap kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Lebak maupun provinsi agar segera melihat keadaan anak-anak kami ini dan mohon agar segera memberikan bantuan untuk biaya bangunan, sehingga putra-putri kami dapat melaksanakan kegiatan belajar mengajar yang lebih layak,” ungkapnya.

Baca berita dan informasi menarik lainnya dari teropongpost.id di Google News

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.