Teropongpost, Kab. Tangerang, -Berpuasa memiliki banyak manfaat termasuk bagi para penderita diabetes. Salah satu fungsi puasa bagi kesehatan untuk penyakit ini adalah menstabilkan kadar glukosa dalam darah.
Namun, penderita diabetes yang hendak berpuasa harus mengatur pola gizi pada makanan. Misalnya, mengkonsumsi makanan yang tinggi protein, karbohidrat, serta nutrisi saat sahur dan berbuka puasa.
“Perbanyak makanan tinggi serat seperti seperti sayur-sayuran, buah-buahan atau salad. Hindari juga makanan yang digoreng, minuman manis, dan kopi saat sahur maupun berbuka,” kata Dokter Spesialis Penyakit Dalam pada RSU Kabupaten Tangerang, Dr. Ariani Intan Wardani, Kamis (30/3/2023).
Selain memperhatikan makanan, ada beberapa kiat-kiat berpuasa bagi penderita diabetes. Yakni, harus melakukan penyesuaian nutrisi dan aktivitas fisik. Selain itu, pengaturan dosis obat pada waktu berpuasa di bulan Ramadan juga sangat diperlukan.
Para pengidap diabetes yang hendak berpuasa juga disarankan selalu beraktivitas tetapi hindari aktivitas fisik yang berat. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadi hipoglikemia dan dehidrasi pada penderita diabetes yang berpuasa.
“Intinya semua harus dikonsultasikan terlebih dahulu dengan dokter masing-masing. Dengan memperhatikan hal tersebut, penderita diabetes tetap dapat melakukan ibadah puasa dengan baik,” katanya.
Bulan Ramadan merupakan bulan suci bagi umat Islam yang berkewajiban untuk berpuasa. Namun, ada beberapa kondisi terkait kesehatan yang membuat seseorang harus berhati-hati dalam melaksanakan puasa. Salah satunya bagi penderita diabetes.
Menurut dr Ariani Intan Wardani, penderita diabetes boleh berpuasa dengan syarat mereka harus melakukan konsultasi terlebih dahulu dan tetap berada dalam pengawasan dokter.
“Bagi para penderita penyakit kronis seperti diabetes, kencing manis, dan hipertensi, diperbolehkan berpuasa dengan catatan sebaiknya berkonsultasi dulu dengan dokter yang biasa menangani pasien,” ujarnya kepada Diskominfo Kabupaten Tangerang, Kamis (30/03/2023).
Sebelum berpuasa, penderita diabetes disarankan melakukan pemeriksaan ke dokter untuk dilakukan penilaian derajat risiko untuk berpuasa.
Bagi penderita diabetes dengan risiko tinggi, tidak disarankan berpuasa. Sedangkan penderita diabetes dengan risiko rendah dan sedang boleh puasa dengan pengawasan dokter.
“Jadi nanti dokter yang bisa menilai apakah pasien tersebut mengidap penyakit yang berisiko tinggi, sedang dan rendah. Jika nanti dokter sudah menentukan, biasanya untuk pasien yang berisiko rendah itu diperbolehkan,” lanjutnya.
Menurut Intan, penderita diabetes yang berpuasa juga harus mengenali beberapa faktor risiko yang mengintai penderita diabetes saat berpuasa, di antaranya adalah hipoglikemia (penurunan gula darah dalam tubuh), hiperglikemia (peningkatan gula darah dalam tubuh), dan dehidrasi (kekurangan cairan tubuh).