Teropongpost, Kabupaten Tangerang – Dalam pertemuan tersebut, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Dakwah dan Ukhuwah, H. Kamsa mengungkapkan, berencana akan membuat asosiasi dai se-Kronjo.
Selain itu, dalam pertemuan tersebut juga akan dibahas beberapa hal, antara lain, wasathiyatul Islam dan penyebaran Islam wasathiyah.
“Membincangkan wasathiyatul Islam, penyebaran Islam wasathiyah, penyamaan persepsi, mengharmonisasikan gerakan dakwah yang konstruktif, dan perdamaian di Kronjo,” kata H. Kamsa kepada MUI Digital, Rabu, (24/7/2024).
H. Kamsa menambahkan, kegiatan tersebut rencananya akan dihadiri oleh 39 ulama se-Kronjo dan ulama Kronjo.
“Dalam kegiatan pertemuan tersebut mengundang ulama se-Kronjo dan ulama Kronjo tingkat Kabupaten Tangerang sebanyak 39 orang,” ungkapnya.
H. Kamsa menjelaskan, dalam pertemuan yang bakal membuat asosiasi dai se-Kronjo itu bertujuan untuk mengikat persaudaraan.
Selain itu, dalam pertemuan sekaligus pembentukan asosiasi dai se-Kronjo juga bertujuan untuk memperkuat ikatan keulamaan dan gerakan keumatan menjadi satu.
Lebih lanjut, H. Kamsa menerangkan, hal itu juga untuk memperkuat regional, ekonomi, ketahanan dan pemikiran.
H. Kamsa menyampaikan, MUI ingin menyatukan para dai se-Kronjo agar bisa bersatu di tengah keberagaman. Sebab, umat Muslim di Banten ada yang menjadi mayoritas dan minoritas.
“Umat Muslim di Indonesia sangat beragam, seperti negara Islam Malaysia dan Brunei Darussalam. Namun, ada juga Muslim yang minoritas seperti di Thailand, Kamboja, dan Vietnam,” paparnya.
Oleh karena itu, MUI menekankan, pertemuan dan pembentukan itu bisa menyatukan persaudaraan sesama Muslim.
H. Kamsa optimis, kegiatan tersebut bisa berjalan dengan baik. Dirinya berharap, Islam bisa menjadi solusi penyelesaian masalah di setiap daerah, baik yang berada di negara dengan penduduk mayoritas Muslim maupun sebaliknya.
Baca berita dan informasi menarik lainnya dari teropongpost.id di Google News