Teropongpost, Jakarta, –Persatuan buruh meliputi ORI KSPSI, KSPI, KPBI,KSBSI, SPI bersama Partai Buruh menggelar aksi may day 2022 di Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta pada Minggu (01/05/2022).
Persatuan buruh bersama partai buruh menggelar aksi hari buruh internasional 2022 dengan membawa tiga catatan, yaitu : menginginkan penyelenggaraan pemilu yang jujur dan adil, melawan bentuk politik uang dan tidak ada pemunduran jadwal pemilu.
Ketua umum Partai Buruh, Said Iqbal menjelaskan, “Ditengah para buruh yang sudah mayoritas sudah pulang kampung. Partai buruh dan organ serikat buruh melakukan aksi di KPU untuk menyerukan 3 tuntutan. Satu, meminta KPU menyelenggarakan pemilu jurdil. Dua, meminta KPU mengkampanyekan tolak politik uang dan didiskualifikasi sebagai parpol peserta pemilu. Tiga, meminta KPU melaksanakan pemilu tepat waktu pada 14 Februari 2024,” tegas Said Iqbal.
Partai buruh dan serikat buruh juga menuntut untuk menurunkan harga bahan pokok seperti : tepung, daging, dan minyak goreng) dan menolak wacana naiknya gas elpiji tiga kilogram dan BBM.
“Karena selama 3 tahun, upah minimum riil buruh tidak pernah naik dan daya beli buruh merosot tajam sebesar 30%. Sehingga kenaikan harga bahan pokok, BBM, elpiji 3kg akan mencekik buruh dan rakyat kecil,” tutup Said Iqbal.
Selain itu Konfederasi Persatuan Buruh Indonesia (KPBI) menilai may day merupakan Hari perlawanan bagi buruh seluruh penjuru negeri. maka seruan perlawanan terhadap sistem kapitalisme harus digaungkan oleh buruh dan rakyat. tidak ada pilihan lain selain menggalang penggabungan kekuatan rakyat untuk melawan rezim oligarki.
Ketua Bidang Politik Konfederasi Persatuan Buruh Indonesia (KPBI) menjelaskan bahwa alat perjuangan buruh semakin menyempit seiring dengan arus fleksibilitas tenaga kerja.
“Saat ini pemerintah sedang menggulirkan rencana merevisi UU 21/2000 rentang serikat buruh/serikat pekerja. Rencana revisi ini seiring dengan upaya agar buruh semakin patuh, semakin tunduk tanpa melakukan perlawanan. Maka kebebasan berserikat harus dikekang,” ujar Ketua Bidang Politik Konfederasi Persatuan Buruh Indonesia.