Teropongpost, Tangsel-, Program maggot rumahan adalah upaya penanganan sampah organik skala rumah tangga dengan menggunakan maggot Black Soldiers Fly (Lalat Hitam) dengan cara pembesaran baby maggot menggunakan media ember. Upaya pembesaran baby maggot kemudian menjadi maggot itu memerlukan waktu 12-14 hari untuk kemudian dipanen, setelah itu ember akan ditukar dengan baby maggot yang baru. 100 gram baby maggot akan menghasilkan 1-2 kg maggot dan memerlukan kurang lebih 1 kg sampah organik untuk pakan sehingga diharapkan dapat berjalan berbarengan dengan Bank Sampah sehingga mengatasi sampah organik dan non organik di sumber.
Gerakan ini adalah inisiatif masyarakat, yaitu Depo Maggot TPS3R 04 Serua Indah, Rumah Maggot Sabara dan Penggiat Lingkungan. Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang Selatan mendukung upaya budidaya maggot dengan mensosialisasikan ke masyarakat dan memfasilitasi kebutuhan dalam program tersebut seperti pembuatan kandang/rumah maggot dan motor roda tiga pengangkut sampah, kedepannya Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang Selatan akan memberikan ember sebagai sarana pemebesaran maggot skala rumah tangga, hal ini didasari bagaimana Mengatasi Permasalahan Sampah Dengan Cara Ramah Lingkungan.
Saat ini sudah beberapa lokasi seperti, Rw 04 Kelurahan Sawah, Kecamatan Ciputat, Rw 13 Kelurahan Serua Kecamatan Ciputat, Rw 03 Kelurahan Buaran Kecamatan Serpong, Rw 04 Kelurahan Paku Alam Kecamatan Serpong Utara, Perumahan Griya Loka, Perumahan De Latinos Kelurahan Rawa Buntu Kecamatan Serpong. Diharapkan dapat diikuti oleh semua wilayah sehingga dapat mengurangi sampah yang dibawa ke TPA Cipeucang.
Budidaya Maggot
Budidaya maggot (larva lalat) di rumah bisa menjadi kegiatan yang menarik dan bermanfaat. Maggot biasanya digunakan sebagai pakan untuk ikan, burung, atau reptil, serta dalam pengolahan limbah organik. Berikut adalah langkah-langkah untuk budidaya maggot di rumah:
Persiapan Wadah:
Pilih wadah yang cocok, seperti kotak plastik atau ember dengan tutup. Pastikan wadah memiliki ventilasi yang cukup untuk sirkulasi udara. Buat lubang kecil pada wadah untuk drainase dan untuk lalat betina masuk.
Persiapan Media:
Gunakan media organik yang mengandung nutrisi, seperti dedaunan, potongan sayuran, atau limbah dapur. Hindari menggunakan media yang terlalu basah atau terlalu kering.
Koleksi Lalat Betina:
Tempatkan beberapa potongan buah atau sayuran yang sedang membusuk di dalam wadah. Biarkan lalat betina datang dan bertelur pada potongan tersebut. Setelah beberapa hari, keluarkan potongan buah atau sayuran yang sudah ditelurkan lalat betina.
Pemeliharaan Larva:
Setelah telur menetas, larva (maggot) akan muncul. Berikan makanan tambahan kepada larva seperti sisa makanan atau sisa sayuran yang sudah direbus. Pastikan larva selalu memiliki akses ke makanan dan air yang cukup. Jaga suhu dan kelembaban yang sesuai agar larva tetap sehat dan tumbuh dengan baik.
Pemisahan Larva:
Setelah beberapa minggu, larva akan tumbuh dewasa dan siap dipisahkan dari media. Pisahkan larva dengan menggunakan ayakan atau saringan halus. Larva yang telah dipisahkan dapat digunakan sebagai pakan atau untuk pengolahan limbah organik.
Baca berita dan informasi menarik lainnya dari teropongpost.id di Google News.