Teropongpost, Kab. Tangerang, -Beberapa pekerja proyek rehab sekolah SDN Tanjung Anom mengeluh pembayaran gaji tukang dari pihak kontraktor yang berada di Jalan Raya Tanjung Kait, Desa Tanjung Anom, Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, oleh CV Bantala Maruga Baswara.
Hal itu dikatakan oleh Ade salah satu pekerja proyek, dirinya sangat kecewa dengan pihak mandor dan kontraktor CV Bantala Maruga Baswara yang tidak membayarkan gajinya.
“Ya benar, terkait gaji kemarin yang saya terima 24 hari aja dikasih Rp. 1.000.000, terus Minggu kemarinnya juga cuma dikasih Rp. 250.000, jadi total semua cuma Rp. 1.250.000, sedangkan saya tukang seharinya Rp. 120.000,” beber Ade, kepada awak media, Jumat 1-9-2023.
Lanjutnya, ia juga menuturkan bahwa ada beberapa pekerja proyek yang belum digaji oleh pihak mandor dan kontraktor CV Bantala Maruga Baswara.
“Sudah ada 6 orang yang hengkang atau berhenti kerja, udah gitu mereka belum digaji cuman dikasih uang makan saja yaitu Rp. 200.000,” tuturnya.
Di waktu yang berbeda, Dina salah satu pekerja lainnya juga mengatakan bahwa membenarkan adanya sebuah kejanggalan dalam sistem administrasi proyek tersebut.
“Awalnya sih dengar kabar dari pekerja lainnya bahwa awal MoU proyek tersebut dengan Pak Dedi dengan pihak CV Bantala Maruga Baswara. Namun, setelah pekerja lainnya mengeluh pembayaran gaji akhirnya sejumlah pekerja berhenti,” kata Dina, saat dikonfirmasi di lokasi proyek, pada Rabu 6-9-2023.
Ia juga menyampaikan, untuk MoU tersebut tidak tahu, karena pihaknya baru bekerja. Sehingga proyek itu tidak jelas.
“Awal MoU itu pihak CV Bantala Maruga Baswara dengan Pak Dedi, tapi pak Dedi menyerahkan kepada pak Ade. Namun, pak Ade sendiri tidak diberikan bekal uang, bahkan Pak Ade berhenti karena hanya dibayarkan Rp 1.250.000 saja,” ucapnya.
Ia menambahkan, dirinya bersama grup inginkan keterbukaan administrasi dan MoU baru, agar pekerjaan cepat selesai juga rapih.
“Kalau saya sih maunya MoU baru lah, ini kan tidak ada MoU baru malah ditinggal begitu saja, untuk administrasi belum jelas. Bahkan saya kan disini sehari Rp. 150.000, tapi hingga saat ini belum ada kejelasan dari pihak kontraktor CV Bantala Maruga Baswara,” sambungnya.
Menurutnya, apabila proyek tersebut belum ada kepastian hingga hari ini (6/9), dirinya bersama grup hendak berhenti.
“Kasihan siswa-siswi disini yang belum ada ruangan sekolah, sehingga jadwal sekolah pun ada yang pagi dan siang. Terlebih lagi, Kepala Sekolah SDN Tanjung Anom pun mengeluhkan proyek tersebut,” pungkasnya.
Sebagai informasi, bahwa proyek rehab ruang kelas SDN Tanjung Anom yang dikerjakan oleh CV Bantala Maruga Baswara dengan nilai kontrak Rp. 505.970.764.98. Dengan waktu pelaksanaan 90 hari yang bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) tahun 2023, nomor SPK no/42522233/PPKo/SD/APBD/Disdik/2023.
Baca berita dan informasi menarik lainnya dari teropongpost.id di Google News.