Hari Sumpah Pemuda, Polres Tangsel Ajak Pelajar Stop Tawuran

Hari Sumpah Pemuda, Polres Tangsel Ajak Pelajar Stop Tawuran
Teropongpost, Tangsel, -Senin, 28 Oktober 2024. Bertepatan dengan peringatan Sumpah Pemuda ke-69, jajaran Satuan Lalu Lintas Polres Tangsel mengunjungi Sekolah Menengah Atas/Sekolah Menengah Kejuruan Negeri yang berada di wilayah hukum Polres Tangsel.

Tujuan dari kegiatan yang diselenggarakan ini adalah untuk memperingati Hari Sumpah Pemuda, dan sebagai inspektur dan pembina upacara, untuk memberikan pesan penting dalam amanatnya.

Sebagai bangsa Indonesia, kita seharusnya bersyukur karena jiwa nasionalisme, rasa persatuan, dan kesatuan telah tertanam sejak dulu. Jiwa patriotik dan disiplin serta rasa tanggung jawab yang besar sebagai bangsa Indonesia juga telah tumbuh kuat dalam diri kita.

Read More

Upacara ini menjadi sarana penting untuk menyampaikan informasi mengenai perkembangan situasi terkini, terutama yang berkaitan dengan generasi remaja dan para pelajar yang sebentar lagi akan memasuki kategori dewasa.

Perubahan dari remaja ke dewasa sangat rawan disusupi oleh hal-hal yang negatif, salah satunya adalah kenakalan remaja yang sering terjadi seperti tawuran antar sekolah bahkan tindak kejahatan narkoba.

Perkembangan teknologi yang pesat juga dapat memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap pola pergaulan dan kehidupan di kalangan remaja dan pelajar.

Saat upacara di SMK Letris Indonesia, Kasat Lantas Polres Tangsel, AKP Rokhmatulloh menjadi pembina upacara, menyampaikan amanat dari Kapolres Tangsel, AKBP Victor D.H. Inkiriwang bahwa masa depan bangsa Indonesia ada di pundak para remaja, pelajar, dan pemuda/pemudi.

“Kita tidak ingin hal-hal negatif seperti menjadi benalu, perusak harapan dan cita-cita merusak remaja, pelajar dan pemuda-pemudi,” tuturnya.

Ia juga menekankan agar kita saling bekerja sama untuk mencegah terjadinya tawuran. Ingat, tawuran tidaklah keren.

“Jika ada yang melakukan tawuran, sejatinya hanya ada dua pilihan, menjadi korban atau pelaku. Sebagai korban, kita bisa terluka, bahkan yang lebih parah bisa saja meninggal dunia. Sebagai pelaku, bisa saja berurusan dengan hukum, dan pastinya akan menjadi momok yang sangat memprihatinkan bagi dirinya sendiri maupun orang tua. Tidak ada orang tua yang ingin anaknya berakhir di jeruji besi,” imbuhnya.

“Oleh karena itu, mari hentikan tawuran. Jadilah generasi muda yang berfokus pada hal-hal positif agar harapan orangtua dan cita-cita adik-adik bisa Menyakinkan diri kita bahwa kita ANTI TAWURAN,” tandasnya.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.