TEROPONGOOST, KABUPATEN TANGERANG – Dalam pertemuan tersebut yang bertempat di Gedung Aula Otto Iskandar Dinata, Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten
Perumda Pasar Niaga Kerta Raharja (NKR) melakukan pertemuan bersama para pedagang pasar mauk pada Rabu, (8/11/2023).
Hal itu dikatakan oleh Direktur Operasional Perumda Pasar Niaga Kerta Raharja (NKR) Kabupaten Tangerang H. Ashari Asmat, pertemuan tersebut terkait sosialisasi verifikasi untuk para pedagang pasar mauk.
“Jadi ini sudah menuju tahapan berikutnya revitalisasi pasar, tetapi kami pun menyadari bahwa ada pedagang yang masih belum menerima,” katanya kepada awak media usai pertemuan.
Ia menyampaikan, bahwa pertemuan tersebut juga untuk mensosialisasikan lebih lanjut tahapan berikutnya. Sehingga para pedagang untuk segera verifikasi tambahan.
“Kita akan memasuki tahapan berikutnya nih terhadap mereka yang belum verifikasi ruang dagang, untuk segera verifikasi tambahan. Setelah itu, maka proses berikutnya yaitu saya akan melakukan zoning dan ploting kepada Tempat Penampungan Pasar Sementara (TPPS) agar pedagang bisa masuk, zoning mah udah ya tinggal ploting aja,” ucapnya.
Ia menuturkan, kemudian proses berikutnya pihaknya akan melakukan pemindahan pada Minggu pertama sekitar tanggal 7 hingga 14 Desember.
“Untuk yang menolak, kita tetap kan mengikuti arahan pimpinan, selalu persuasif dan humanis, karena biar bagaimana pun juga semua ini masih keluarga kita. PD pasar ini fungsinya sebagai pelayanan masyarakat, satu sisi juga untuk periklanan PAD nih. Jadi kita lakukan dengan persuasif dan humanis, gak ada tangan besi lah,” tuturnya.
Lanjutnya, ia menjelaskan revitalisasi itu melalui proses dan tahapan, proses tersebut mulai dari tahun 2018 pihaknya sudah melaksanakan.
“Kita sosialisasi kan kepada para pedagang saat itu, meskipun saya belum hadir waktu itu tapi sesuai dengan SOP. Pada tahun 2019, maka diadakan sosialisasi perwakilan komoditi atau orang bilang mah paguyuban pada saat itu, juga perwakilan komoditi perwakilan pedagang waktu itu,” jelasnya.
Untuk itu, masih Ashari, sosialisasi sudah disampaikan mengenai bangunan, harga dan lainnya, sesuai dengan analisa biaya kemampuan.
“Jadi kita sampaikan kepada para pedagang pasar waktu itu, mau dibangun seperti ini yaitu dua lantai, ruang sekian, harganya sekian. Semua itu ada namanya analisa biaya kemampuan dari pedagang, dan kita adakan musyawarah tahun 2019 sebelum Covid-19,” bebernya.
Selain itu, untuk harga sudah ada sejumlah pedagang pasar yang menandatangani waktu itu. Namun demikian, terhalang dengan tidak adanya direksi dan Covid-19.
“Harga bangunan yang tertinggi yaitu Rp. 13.250.000,- itu sudah ada tanda tangannya, kalau mau lihat ayo ke kantor tidak ditutupi. Selanjutnya, di tahun 2022 kita lakukan review RAB, karena ini sudah ada prinsip pembangunan. Untuk analisa nya sih sama,” ujarnya.
Ia menambahkan, pada tahun 2019 tentang SNI pasar tidak mencukupi dengan harga sekian, sehingga pihaknya menaikan harga kios bangunan.
“Ada kenaikan harga Rp. 14.750.000,- permeter yang tertinggi ya. Dengan dibangunnya tahun ini dengan harga sebelumnya biaya itu bisa gak sih, ternyata kan gak bisa. Kita buat lagi yaitu musyawarah di rumah makan Abah Cianjur, maka ketemunya atau kesepakatan itu di harga Rp. 14.750.000,” paparnya.
“Pada prinsipnya mereka itu kan masih keluarga kita, kita selalu lakukan persuasif dan humanis. Kita terus mencoba bicara dengan mereka. Tetapi kita juga punya jadwal, maka nanti akan disampaikan oleh pimpinan kembali pertemuannya,” tutupnya.
Baca berita dan informasi menarik lainnya dari teropongpost.id di Google News.