Teropongpost, Tangsel,-Pemerintah Kecamatan Ciputat terus mendorong pengelolaan sampah berbasis lingkungan melalui pemanfaatan TEBA (Tempat Pengolahan Sampah Organik Berbasis Alam) atau komposter alami. Program ini bertujuan memberikan edukasi kepada masyarakat sekaligus menekan volume sampah organik rumah tangga dan darurat sampah tangsel.
Hal tersebut disampaikan Camat Ciputat H. Mamat, S.E., M.M. saat memberikan arahan kepada para pegiat lingkungan, ketua RT dan RW, serta lurah se-Kecamatan Ciputat, pada Rabu (17/12). Kegiatan berlangsung di lokasi TEBA Komposter yang berada di belakang Aula Kecamatan Ciputat.
Dalam arahannya, Camat Ciputat menegaskan bahwa pengelolaan sampah organik dalam masa darurat sampah tangsel harus dimulai dari tingkat wilayah terkecil, yakni RT dan RW. Melalui TEBA komposter alami, sampah organik seperti sisa makanan dan dedaunan dapat diolah menjadi pupuk yang bermanfaat, sehingga tidak seluruhnya dibuang ke tempat pembuangan akhir.
“TEBA ini merupakan sarana edukasi sekaligus contoh nyata. Kecamatan Ciputat sudah memberikan contoh pengelolaan sampah organik yang ramah lingkungan. Harapannya, setiap RW dan pegiat lingkungan dapat aktif menerapkan dan mengembangkan pola pengelolaan sampah ini di wilayahnya masing-masing,” ujar H. Mamat.
Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah kelurahan, pengurus RT/RW, dan masyarakat dalam mengelola sampah secara berkelanjutan. Dengan keterlibatan semua pihak, pengurangan volume sampah organik diyakini dapat berjalan efektif dan berkesinambungan.
Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya Kecamatan Ciputat dalam mendukung program pengurangan sampah dari sumbernya serta meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan sampah yang baik dan ramah lingkungan.
